Rock climbing pada dasarnya adalah teknik memanjat tebing batu dengan memenfaatkan cacat batuan dan merupakan salah satu cara untuk mencapai puncak dengan ciri khas prosedur dan perlengkapan yang dipergunakan, selain itu juga adanya prinsip dan etika dalam pemanjatan. Seorang pemanjat tebing dituntut untuk berani , teliti, kemampuan berpikir dan bertindak disaat kritis. Selain itu diperlukan juga kekuatan fisik yang prima, kelenturan dan penguasaan teknik yang benar.
ROCK CLIMBING eqiupment
* Boot (sepatu) yang didesain secara khusus, sangat ringan , sol akan lentur kalau mendapat tekanan memanjang sedang kalau mendapat tekanan melebar sol akan kaku dan keras.
# Helm, mampu menahan batu maksimal 5 kg dari ketinggian 2 meter yang jatuh tepat di tengah-tengahnya.
# Hardness (tali tubuh), berfungsi sebagai penambat tubuh yang dirancang untuk dapat menahan beban jatuh dan hentakan.
# Carabiner (cincin kait), terbuat dari allumunium alloy atau chrome molydenum yang berbobot ringan dan berkekuatan besar. Ada dua jenis carabiner yakni Screwgate (carabier dengan pengunci) dan Non Screwgate (carabiner tanpa pengunci).
# Rope (tali), terbuat dari bahan nylon yang tahan gesekan, panas dan air. Jenis tali ada dua macam : HAWSERLAID (static) dan KERNMANTLE yang terdiri atas dua macam bahan, bagian dalam (kern) dan bagian luar (mantle) yang ringan dan elastisitasnya tinggi.
# Ascender, alat bantu untuk naik yang merupakan modifikasi dari simpul prusik yang terbuat dari logam yang ringan dan kuat, dengan prinsip kerja dapat menjepit jika kena beban dan mengendur jika tak ada beban.
# Descender, membantu memberi gesekan pada waktu menuruni tebing dengan tali.
# Pulley, untuk mengkerek / transfer alat pada saat pemanjatan dan untuk emergency saat terjadi kecelakaan di tebing.
# Rack dan Bandoiler, untuk mengkaitkan alat pemanjatan.
# Sling, tali atau pita dengan panjang kira-kira 4-10 feet untuk pengaman atau memeperpanjang runner.
# Prusik Loop, berfungsi sebagai ascender, terbuat dari kernmantle dengan diameter 5 -7 mm.
# Stitch plate, berbentuk bundar dari bahan allumunium alloy dengan dua lubang untuk memasukkan tali, berfungsi sebagai belayer utama.
# Stirrup atau etrier, tangga dari webbing atau logam alumunium yang digantungkan pada batu yang menonjol atau pada paku bor
# Chalk Bag, kantong untuk tempat magnesium karbonat
# Driver atau handdril, alat bor pada artificial climbing, digunakan pada tebing yang mulus tanpa cacat batuan.
# Bolt, mata bor ynag dipasang pada driver, sebagai mur untuk hanger dengan sudut 90 terhadap permukaan batuan.
# Hanger, alat pengaman yang dipasang pada bolt.
# Piton (paku tebing), dipasakkan dalam celah tebing dimana chock tidak dapat masuk.
# Chock / Nut / Stopper, gumpalan dengan bentuk wedges atau bijih debgan sebuah kawat atau gulungan tali yang dipakai sebagai anchor pada belay utama maupun running belay.(imr)
Diambil dari berbagai sumber
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
siiip sangat bermanfaat
alangkah baiknya klo sumber artikel yg diambil dari internet juga di kasih link nya bos biar gak terkesan copy paste termasuk gambar nya juga:D....sukses selalu
bos...alangkah baiknya klo sumber artikel yang diambil dari internet dikasih link source nya termasuk gambarnya juga bos, untuk post koment settingan keyword lebih baik dihilangkan biar gak terlalu ribet buat orang2 yg ngasi koment...sukses selalu
salam lestari ..!!
Bung, lha gambar buat contoh2 peralatannya kok gak ada?
Helm, gue tau bentuknya kayak apa?
trus yg laennya kan blom pada tau.. hehehe..
makasih.. :D